Contoh Kesalahpahaman dalam Komunikasi Verbal

        Assalamualaikum teman-teman, kali ini saya akan membahas mengenai "Contoh Kesalahpahaman dalam Komunikasi Verbal".
            Komunikasi verbal bentuk penyampaian pesan atau informasi dari komunikator kepada komunikan melalui lisan ataupun tertulis. Seringkali bahasa menjadi media dalam komunikasi verbal ini. Media yang dapat digunakan dalam komunikasi lisan ini dapat berupa penyampaian informasi melalui media sosial, telepon dan dapat juga disampaikan secara langsung. Media yang digunakan dalam komunikasi tertulis ini contohnya melalui surat menyurat dll.
            Di dalam komunikasi verbal, seringkali terjadi kesalahpahaman dalam penyampaian pesan atau informasi. Kesalahpahaman ini dapat terjadi antara komunikator dan komunikan dengan latar belakang yang sama dan juga dapat terjadi antara komunikator dan komunikan dengan latar belakang berbeda. 
            Pertama, contoh kesalahpahaman yang terjadi antara komunikator dan komunikan yang memiliki latar belakang yang sama. Saya  memiliki teman yang berasal dari latar belakang yang sama yaitu berasal dari suku sunda yaitu Dieni dan Falah. Saya sebenarnya bukan orang sunda asli, tetapi saya dibesarkan di lingkungan sunda sehingga saya paham bahasa sunda namun belum begitu fasih.
            Saat itu saya sedang mempersiapkan perlengkapan untuk membuat film pendek dengan Dieni, baju untuk kostum film belum datang juga sehingga saya mengirim pesan kepada Falah agar segera membawakan baju ke lokasi syuting. Pesan tersebut berisi “Fal, Baju buruan bawa kesini. Kita udah mau mulai syuting.”. Lalu Falah menjawab “Kela, urang keur di kobong. Tapi bajuna can disetrika. Kumaha atuh?”. Kemudian saya menjawab “Yaudah gapapa, bawa aja. Emangnya kobong teh jauh apa dari Cibiru sampe lama banget ga nyampe-nyampe”. Saya menjadi kesal dan menunjukan pesan tersebut kepada Dieni. Lalu seketika Dieni ketawa. Saya bingung kenapa dia ketawa dan saya bertanya kepadanya apa yang lucu dari isi pesan tersebut. “Din naha ketawa? Si Falah teh dari kobong lama banget ga nyampe ke cibiru. Kesel ih”. Lalu dieni menjawab “Ari kamu Niken, kobong teh artinya kamar bukan nama daerah haha ada-ada aja kamu mah”. Saya merasa sangat malu telah mengirim pesan tersebut dan segera menghapusnya. Awalnya saya pikir kobong itu nama salah satu daerah sekitar Cibiru dan Jatinangor. Tetapi ternyata kobong itu adalah kamar. Itulah contoh kesalahpahaman dalam komunikasi verbal dengan komunikan yang berasal dari latar belakang yang sama.
            Kedua, contoh kesalahpahaman dalam komunikasi verbal antara komunikator dan komunikan dengan latar belakang yang berbeda. Hal ini sering terjadi dalam kehidupan kita. Contoh yang saya akan berikan ini berdasarkan pengalaman pribadi yang saya alami. 
            Ketika saya sedang produksi film pendek dengan salah satu teman yang berasal dari Aceh, saya sangat bingung ketika berkomunikasi dengannya. Teman saya yang berasal dari Aceh tersebut seringkali berbicara bahasa Indonesia namun saya terkadang tidak paham apa yang dibicarakan karena artikulasinya kurang jelas dan aksen bahasa Acehnya sangat kental. Hal tersebut membuat kami miskomunikasi. Begitupula sebaliknya ketika saya berbicara bahasa sunda teman saya yang berasal dari Aceh tersebut kebingungan. Ketika itu saya berbicara dengan teman yang berasal dari sunda pula, “Din, Kumaha atuh lieur ih”. Lalu teman saya yang dari Aceh tersebut kebingungan dan bertanya “Lieur itu apa?”, akhirnya kami menjelaskan bahwa arti lieur itu adalah pusing dan dia pun mengerti. Hal seperti ini sering terjadi tidak hanya dengan teman saya yang berasal dari Aceh tetapi juga yang berasal dari bekasi, jawa tengah, dll. Terkadang miskomunikasi yang sering terjadi antara saya dengan teman-teman yang berasal dari berbagai macam suku dan budaya ini membuat kami tertawa dan menjadi bahan untuk bercanda bahkan dapat membuat saya menjadi lebih akrab dengan mereka.
            Jadi, di dalam komunikasi verbal ini sering terjadi kesalahpahaman atau miskomunikasi baik dilakukan oleh komunikator dan komunikan dengan latar belakang yang sama maupun dengan latar belakang berbeda. Di dalam komunikasi dengan teman dari latar belakang yang sama justru membuat kita sering terjadi kesalahpahaman dan mengakibatkan miskomunikasi. Maka dari itu, kita harus memahami dan mengerti bahasa yang diapakai ketika komunikasi sehingga meminimalisir terjadinya kesalahpahaman dalam berkomunikasi. Selain itu kita juga harus mengerti konteks yang dibicarakan saat berkomunikasi agar tidak terjadi lagi kesalahpahaman. Hal lain yang harus diperhatikan untuk mengurangi kesalahpahaman adalah kita harus menjadi pendengar yang baik agar pesan yang disampaikan dapat tersampaikan dengan baik.
            Semoga bermanfaat :)
            Wassalamualaikum Wr.Wb.

Komentar